KEBANGKITAN PARIWISATA SUMBAR

KEBANGKITAN PARIWISATA SUMBAR

Oleh Bustami Narda

Seperti diberitakan Singgalang, Sabtu(10/2), di bawah judul,”Presiden Canangkan Tiga Proyek Pariwisata Sumbar”,  bahwa ada tiga proyek pariwisata di Sumbar yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Ketiga proyek itu terdiri ari revitalisasi total objek wisata seribu rumah gadang di Solok Selatan, pengembangan desa terindah di dunia, yakni Nagari Pariangan, Kab. Tanah Datar dan pembangunan museum Jamaludin Adinegoro di Talawi, Kota Sawahlunto. Ketiga proyek ini harus tuntas dalam tahun ini juga.

Kabar gembira yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada puncak Hari Pers Nasional(HPN) 2018 di Pantai wisata Muaro Lasak, Padang, Jumat(9/2) itu, sungguh bagaikan mendapat durian runtuh bagi kebangkitan dunia pariwisata Sumbar.

Tak terbayangkan, apabila ketiga proyek ini selesai nanti, ditambah pula dengan selesainya proyek pembangunan jalan tol Padang-Bukittinggi-Pekanbaru, yang kelak hanya akan mempersingkat hubungan antara Pekan Baru-Padang menjadi 3 jam perjalanan saja lagi, Sumbar sungguh akan menjadi primadona destinasi wisata Indonesia dan dunia. Sebutan Ranah Minang bagaikan sekeping surga yang terlempar ke bumi selama ini, tampaknya benar-benar akan menjadi kenyataan.

Sebenarnya selama ini Sumbar sudah tak asing lagi di mata Indonesia dan dunia, jika ditinjau dari sisi pariwisata. Alamnya yang indah tak ada duanya. Siapa yang tak kenal dengan Ngarai Sianok, Danau Maninjau, Kelok 44, Lembah Anai dan banyak lagi. Belum lagi sejumlah pulau yang amat menarik dikunjungi di kota Padang. Sebut saja Pulau Pamutusan, Pulau Pagang, Pulau Pasumpahan dll. Ditambah pula dengan Kawasan Mande dan Pantai Carocok di Pesisir Selatan, kawasan objek wisata Batu Bakawik di Dharmas Raya, dll.

Namun semua itu seperti kalah bersaing dengan dunia pariwisata daerah lain di Indonesia. Sebut saja Pulau Bali, Lombok, Raja Ampat dan sejumlah yang lan. Kenapa demikian? Di sinilah letaknya peranan pengembangan pariwisata. Sumbar masih susah bersaing karena pengelolaan pengembangan pariwisata daerah kita yang masih perlu peningatan.

Tampaknya Presiden Joko Widodo melihat sisi ini. Beliau terlihat ingin mendobrak ini secara serius, secara berani, secara besar-besaran. Dengan demikian, diharapkan ke depan pariwisata Sumbar benar-benar mengalami kembangkitan yang signifikan,nyang bukan hanya sekadar basa basi, bukan hanya sekadar polesan setengah-setengah, bukan hanya evolusioner tetapi revolusioner.

Karenanya, apapun alasannya, sungguh tidak dapat dinafikan, bahwa kehadiran pak Joko Widodo selama tiga hari di Ranah Minang kemarin itu benar-benar terasa sekali dampaknya oleh masyarakat Sumbar dari brbaai sisi kehidupan. Khusus untuk sisi kehidupan dunia pariwisata, sungguh teramat menggembirakan.

Jadi, kalau Presiden Joko Widodo telah melakukan pengembangan terhadap tiga destinasi wisata sebagaimana diberitakan Singgalang di atas ini, Pemerintah Provinsi Sumbar tentu harus melakukan pengembangan pariwisata secara merasa di seluruh Kabupaten Kota di daerah ini.

Selanjutnya, seluruh kabupaten/kota di daerah ini harus pula lebih fokus lagi melakukan pengembangan pariwisata di daerahnya masing-masing, sehingga gebrakan yang dilakukan Presiden kemarin itu bisa dimaknai sebagai suntikan semangat untuk daerah ini semakin lebih serius lagi melakukan pengembangan pariwisata secara lebih fokus, lebih merata dan lebih menggebrak di daerahnya masing-masing.

Potensi wisata Sumbar akan sangat berarti bagi pengembangan pariwisata nasional, apabila Sumbar mampu menjadikan momen pencanangan tigak proyek pariwisata oleh Presiden Joko Widodo kemarin itu sebagai kesempatan bagi kebangkitan pariwisata Sumbar.

Namun jika sebaliknya yang terjadi, kalau pencanangan oleh Presiden kemarin itu hanya ditangkap oleh daerah ini tak lebih dari sekadar acara serimonial belaka, hasilnya kemungkinan besar tak pula akan lebih dari sebagai kenangan yang tak terlalu banyak mengandung makna. Kalau sempat itu terjadi, apabila pengembangan pariwisata Sumbar hanya jalan di tempat saja ke depan nanti, kita agaknya tidak bisa menyesali Presiden Joko Widodo. Bahkan kalau sempat Presiden Joko Widodo kecewa atau menyesalkan sikap kita, haruslah kita siap menerimanya.***

 

Tinggalkan komentar